Senin, 02 Agustus 2010

catatan buram kehidupan

tak tahu apa yang harus kuucapkan
tak tahu apa lagi yang harus ku lakukan
semua mencibir......semua mencemooh
tahu kah kalian...............
saat matahari terbangun dari tidurnya
pergulatan hidup dimulai
lihatlah.....lihatlah disekeliling kalian
cinta dan kemunafikan samar tersirat
dibalik sinar keperakan mentari
lihatlah.......
dibalik meja kantor si penguasa memutar otak
siapa yang harus di makan hari
lihatlah.......
si pegawai berkepala dua menjatuhkan kawan
 mencari kedudukan
dan  pegawai jujur membanting tulang
dengan hasil yang pas-pasan
lihatlah.......
kaum hina dan papah disetiap sudut jalan
menadahkan tangan harapkan belas kasih
dari setiap orang yang melalui nya
sementara rentenir dengan bebas mencekik
tahukah kalian wahai sahabat..............
di langit biru dewi malam tersenyum menyambangi
pergantian dengan mentari
se olah-olah inilah saatnya meniupkan imaji semu
pada jiwa-jiwa lelah dan lapar
si penguasa tersenyum puas
karena telah berhasil melahap yang lemah
si pegawai kepala dua riang gembira
karena kawan tersingkir
si pegawai jujur mengucap syukur
mungkin ini lah rejeki hari ini
sedangkan si kaum hina dan papah masih menahan lapar
dan masih merangkai mimpi
berharap hari esok aka lebih baik dari hari ini catatan buram kehidupancatatan buram kehidupancatatan buram kehidupan

Rabu, 26 Mei 2010

Aku dan kalian

entah ..rasa;hati;dan jiwa apa yang tumbuh diantara kalian
aku bahagia bila mengetahui hal itu tumbuh karena kekerabatan
namun tahukah kalian......
sadarkah kalian................
waktu yang kalian isi dengan komunikasi
telah menumbuhkah rasa;hati dan jiwa
hingga terbentuk satu angan ataupun ilusi
untuk saling berbagi dan memiliki
apakah aku harus menyalah kan waktu
ataukah ini adalah kebodohan aku dan kalian tak menyadari keadaan sebenarnyaaku dan kalianaku dan kalian

Secarik Kertas

Secarik kertas ......
Terbentuk karena pemikiran
Terlepas karena keadaan
Secarik kertas......
Tercerai-berai karena ketas di makan waktu dan musim
Bak secarik kertas  yang terletak diantara hujan .....hancur menjadi serpihan
secarik kertasDan hanya menunggu menjadi debusecarik kertas

Maafkan Aku Bocah kecilku

Maafkan aku bocah kecilku...........
Kau menunggu kepulanganku dari kerja hingga kau tertidur lelap
Maafkan aku bocah kecilku..........
Yang tak mendengar ceritamu di hari yang kau lalui
Maafkan aku bocah kecilku..........
Diusiamu yang belia
Kau telah melihat emosi jiwa terungkap antara ayah dan ibumu
Mata;Telinga dan pemikiran akan merekam apa yang kau lihat dan kau dengar
dan menyerap dalam jiwa
Maafkan aku bocah kecilku.........
Akan tak kemampuanku menjadi ayah yang baik bagi dirimu
Maafkan aku bocah kecilku.........
Bila kelak aku tak mampu melihatmu lagi
Satu hal yang selalu ku sampaikan padamu 
Apa yang kau lihat dan kau dengar diantara waktu dan musim
Itulah yang akan membentuk rasa;hati;dan jiwa dalam dirimu
Hingga kau memahami cinta;kasih;dan sayang dalam hidupmumaafkan aku bocah kecilku
maafkan aku bocah kecilku

Kamis, 25 Februari 2010

Celoteh Jiwa

celotehku tentang rasa hati jiwa dan cinta terungkap diantara bibir
kau mendengarkan dengan baik
namun tak memahami makna ungkapku
celotehku kau anggap dongeng pengantar tidur
celoteh pun terhenti saat melihat sikapmu
dan kau berlalu meninggalkan celotehku diantara dinding kamar
tutuplah telingamu rapat-rapat............
agar tak mendengar celoteh sumbangku
karena kaufikir celotehku memekak kan jiwa
telingamu telah terbiasa dengan bising kehidupan
dan jiwamu lebih senang dengan celoteh dunia
kau anggap apa celotehku ini........
bila kau tak mau memahami celotehku ini ya sudah...... bila itu maumu
akan kusudahai celotehku untukmu
celoteh jiwa

Senin, 18 Januari 2010

tampar jiwaku

angin malam tampar jiwa dan ragaku terhuyung jatuh
hadirkan tanya hati pada sebentuk rasa
makna tatapan mata dari jiwa  terungkap
adakah amarah terselesaikan pada sekeping kasih yang tertinggal dalam sebentuk raga

Jumat, 15 Januari 2010

Maafkan Aku

telah kucoba tunjukan sikap bersahabat padamu
namun kau tak perduli.........................................
seakan salahku tak termaafkan olehmu
kuterima amarahmu untukku.....dan amarahmu telah mendarah daging untukku
kuterima kecewamu untukku.............................
karena ini adalah ulahku
dan kecewaku tak akan aku balas

Rabu, 13 Januari 2010

gelepar jiwa

rintik hujan datang diantara pekatnya malam 
dan ragaku masih disini..............terjebak diantara sunyi
wahai puing kasih yang tersisa diantara raga ucap sebentuk rasa hati dan jiwa
gelepar jiwawalaupun rasa hati dan jiwa telah terkubur diantara hari....................
walaupun rasa hati dan jiwa telah tertanam diantara musim...............
kedatanganku hanya untuk berdialog tentang CINTA 
mengapa kau termangu ................
apakahkah kedatanganku telah mengusik imagi CINTA yang kau ciptakan
aku sebentuk rasa hati dan jiwa dan kau sebentuk kasih diantara raga.......bukankah kita pernah bersatu.......mengapa kau tak menyambut kedatanganku
walaupun aku telah tertimbun diantara hari 
walaupun aku telah tertanam diantara musim
namun kau dan aku adalah satu tidakkah kau memahami 
tak ingin ku melihat kau termangu pada sebentuk  CINTA yang telah menjauh darimu
tidakkah kau ingat amanat Bunda terkasih tentang CINTA
ingatlah wahai sebentuk raga.......................
SangPencipta membetuk raga dan jiwa karena CINTA dan KASIH 
janganlah kau nodai makna CINTA dan KASIH  yang telah dititipkan Sang Pencipta
biarlah aroma CINTA dan KASIH yang tersisa diantara ragamu semerbak harumnya
biarlah sang bayu menebarkan aroma CINTA dan KASIH  sebentuk raga pada isi dunia 











Minggu, 10 Januari 2010

sesakku

Sandarkan peluh hati

Dipelukan bumi bagai seorang ibu
Ditanah yang basah dingin dan gelap
Disana ku akan nantikan bagaikan rindu sang kekasih
Dipelukmu ku ikhlas..........
Dipelukmu ku damai..........
Dipelukmu ku haru biru..........
Kunantikan utusanMu datang menjemput
Dari segala munafik yang kurasa
Pagi telah lewat.....Malampun masih menunggu
Sekarang senja merasa
Kubersujud padaMu
Ku ikhlaskan diri datang memelukmu

Cinta Seorang Pemabuk

Tak tahu...mengapa resah ini semakin dalam

Semua ini berawal dari senyum manismu
Semua ini berawal dari binar indah matamu
Dan semua ini berawal dari tatap lembut matamu
Tahukah kau wahai gadis pujaan hati........
Senyummu ...tatapan matamu.......
Membuat hati gulana tak menentu
Entah apakah ini keterpesonaan bodoh
Entah apakah kau merasakan getar cinta seperti aku
Sungguh ... keindahan dirimu berkelebat di siang malamku
Tak dapat ku dustai rasa hati dan jiwa..diri ini telah jatuh hati padamu
Haruskah kuberteriak mengumbar sesaknya dada di hadapanmu
Aku tahu....aku sadar akan diriku........Akankah kau tahu rasa hati dan jiwa yang berkecamuk karena asmara
Apalah arti cinta seorang pemabuk bagi dirimu
Mungkin aku tak pantas mendapatkan cintamu
Karena aku hanyalah seorang pemabuk

Aroma Cinta

Entah apa yang harus kulakukan .........

Gundah hati menjelma nyata saat aroma cinta menghampiri
Haruskah kuikuti gerak aroma cinta yang menghentak jiwa
Kala jiwa tengah terluka
Haruskah kuungkapkan galau hati pada dirimu.....
Sedangkan kau tak pernah perduli akan diriku
Kau yang pertama kali mengenalkan aku pada dunia cinta
Kau yang pertama kali menorehkan luka hati atas cinta
Semua catatan tentang dunia cinta telah buram tintanya
Disini...ditepi anak kali ciliwung ................
Catatan dunia cinta telah kubakar habis.............
Kularutkan abunya pada anak kali ciliwung biar hanyut
Sungguh.........tak dapat ku dustai hati ini....
Aroma cintamu telah meracuni darahku
Aroma cintamu memenuhi rongga otakku
Hingga aku tak dapat melupakanmu

Kemarin

Kemarin.........

Kulihat dirimu menangis pilu
Meratapi kisah cinta kau dan dirinya
Kemarin........
Kau ceritakan kisah asamara padaku
Dan kau pun menangis sedih di bahuku
Menangislah ...tumpahkan semua emosi tentang Cinta
Agar rasa sakit di hatimu reda
Kemarin .........
Kurasakan hangatnya airmata cinta dari hatimu
Ini adalah pertama dalam hidupmu akan cinta
Biarlah waktu yang menuntun agar kau dapat memahami makna cinta

Duka ku

begitu panjang hari-hati penuh derita kurasakan diantara dindingnya
begitu panjang malam-malam kulalui penuh kesepian
begitu banyak kepingan jiwaku berserakan
tercecer disepanjang jalan yang kulalui
buah kerinduanku berlarian diantara musim
seperti bocah polos bermain riang
bukan lembaran baju yang ku tanggalkan......
namun serpihan kulit yang kurobek dengan tanganku
bukan sekedar angan ku lepaskan..........
tetapi segumpal jantung telah di lezatkan
oleh rasa lapar dan dahaga
tak mungkin aku menunggu lebih lama
tanah tempat kembali segala benda
telah menyeru dan memanggilku
dan aku harus segera berkemas
meski malam berjalan bagai menghanguskan
sama dengan tenggelam dalam kebekuan

Dewi Malam

Padamu wahai malam......

Kau adalah sunyi tempat perenungan diri
Gelapmu tak bertepi
Dihadapanmu ku kisahkan lara hati
Dihadapanmu ku dendangkan nyanyian jiwa
Padamu Dewi Malam yang tak pernah lelap
Kutunjukan padamu tarian jiwa yang menggeliat resah
Iramamu mengalun sepi dalam nada sedih
Iramamu lambungkan aku dalam fantasi
Mendekatlah wahai malam sahabatku
Kejuplah jiwaku dengan bibir dinginmu
Rangkulah aku dalam jubah sepimu

Tiada Lagi

Tiada lagi yang perlu di risaukan.....................

Karena gundah hati telah ada sebelum aku
Tiada lagi yang perlu dibicarakan....................
Karena kalian tak dapat memahami bahasa jiwa
Tiada lagi yang perlu di sesalkan....................
Karena suratan hidup telah di tentukan

Mother

Mother......you're a wise lady I've ever had

Your love is never end till of the time
You always give attentive to all your child
It's a wonderful time when you here
How I miss you mother.........
Eventhought you had been passed away
I cann't forget you
Mother.....I know you're still here....still around me
Watching out your family has breaking down
When you are gone.... when you leave me forgood
There's nothing I have to do
Day and day was blue in this life
To whom I've to tell my restless about
Nobody care my screaming heart althought these tears
Please....come back to me........
So I can hold you tightly
Relay on your shoulder to cry on
I dedicated this poem for you only
To express how do I loved you so much

Sebentuk Cinta

Akhirnya...cinta itupun datang menghampiri

Telah ku coba tuk mengikis benih cinta yang mulai tumbuh
Namun aku tak mampu....aku tak kuasa....
Entah mengapa semua ini harus ku alami
Entah pesona apa yang kau miliki....
Hingga aku terperangkap dalam jerat cinta
Entah...sebutan apa yang pantas untukmu.....
Kekasih........ataukah sahabat.....
Kuakui dirimu cantik......
Kuakui binar matamu indah.....
Dan akupun tahu banyak dermaga menanti bahtera cinta tuk berlabuh
Namun mengapa kau memilihku menjadikan dermaga tempatmu berlabuh
Sungguh........tak dapat ku pungkiri perasaan hati
Pesonamu ..... getarkan hati tuk merengkuh cintamu
Ingin rasanya kumiliki cintamu..........Namun aku tak mampu melakukannya
Aku tak ingin melukai Cinta yang telah kumiliki
Kita berdua telah sama dewasa....
Kita pun tahu Cinta tak seharusnya saling memiliki
Maafkan aku Cinta atas ketidak berdayaanku ini

Selamat Jalan ponakan ku

Kamu gadis yang sederhana....

Tiada cela pada dirimu
Bibirmu merah...tiada bergincu..
Ikal mayang memanjang rambutmu
Senyum manismu terulas pada setiap sahabat
Kata-kata bijak yang mengalir dari bibirmu
Adalah pelipur lara bagi setiap sahabat yang berduka
Kau hiasi hidup ini dengan ceria
Kau hadapi hidup ini penuh semangat dan ambisi
Tuk mengangkat derajat keluarga
Itulah semua harapan dan impianmu
Gadis........
Rasa sedih membaur saat melihat kau terkulai lemah dalam pembaringan
Bicaramu terbata-bata...nafasmu terasa berat
Kidung pujian selalu terucap di bibirmu
Berharap belas kasih dari sang Pencipta
Tuk menjamah dan memulihkan rasa sakit
Justru kenyataan yang merebak hanyalah kepergianmu
Sang Khalik telah memanggilmu
Karena kau anak terbaik yang terpilih
Kini...asa itu telah hilang dan sirna
Impian pun rebah di tangga hening seiring nafas terakhirmu
Selamat jalan.....selamat berpisah
Semoga damai membasuh jiwa murnimu bersamaNya

       ""puisi ini ku buat beberapa tahun lalu untuk ponakan ku di tanggerang""

Gamang

Terkadang sosok tirus berjalan tegap

Seolah mampu atasi perkara hidup
Terkadang sosok tirus berbicara bijak
Mengemuka kan wejangan bijak pada sahabat
Terkadang sosok tirus bersandiwara
Menutupi keadaan yang sebenarnya
Terkadang sosok tirus mengumbar senyum
Menutupi perasaan jiwa yang berkecamuk
Terkadang sosok tirus tenggelam dalam kekalutan
Berusaha mencari cara menghibur diri
Terkadang sosok tirus berdiam dalam sunyi
Mencoba memahami arti hidup
Terkadang sosok tirus menangis
Sesali semua yang telah terjadi
Terkadang sosok tirus berfikir
Tuk berlalu dari kehidupan ini
Entah bagaimana bila semua ini terjadi.......

Selamat Tinggal Masa Remaja

Bila awan berkabung mengurung bumi

Sunyi melagukan senandung nestapa kering
Ceria masa remaja telah punah rebah
Harapan terkulai di tangga hening
Mega suci mengiringi sepasang merpati
Terbang mengawang mengalun sunyi
Juwita ke telaga biru kelabu
Jejaka menuju belantara sunyi
Serombongan gagak menguak
Serombongan kuda meringkik
Serombongan lembu melenguh
Serombongan duka merintih
Selamat tinggal duka sebaris cemara
Selamat tinggal nostalgia membara
Selamat tinggal masa remaja
Selamat tinggal.....
Selamat tinggal..... masa remaja

                               "" Kutipan Puisi dari sebuah novel ""

Cinta

malam........kini telah larut

tidurlah.....engkau
karena dalam tidur kita bertemu melalui mimpi
kekasihku.....bangunlah....matahari telah memanggilmu
tanggalkan selimut yang membuaikan segala mimpi
bangunlah..bangunlah dari tidurmu ...kekasihku
karena kuingin nikmati pesona wajahmu
ini adalah saat terakhir kebersamaan kita
aku harus pergi meninggalkanmu saat senja menjelang
usah kau pikirkan tentang diriku
usah kau katakan setia pada belahan hatimu
karena ini adalah perjalanan cintamu yang pertama
kekasihku..gadis belia....
setia yang bagaimanakah kau berikan padaku
apakah yang kau maksud tak akan membagikan cinta pada yang lain
atau tak akan melupakan aku kekasihmu
kekasihku.........
cinta memiliki tabir misteri yang tak terduga
tak seorangpun mampu menyibak tabir cinta tersembunyi
sampai kapankah kesetiaan cinta terjaga.......
bila terpisahkan ruang dan waktu
kekasihku belahan jiwa hatiku
sanggupkah kau pupuk benih cinta hingga daunnya melebat dan akarnya mencengkram bumi
dan untuk berapa lama kau mampu pertahankan rasa cinta dan setiamu padaku
mungkin...yah mungkin hanya dalam hitungan jam...hari dan minggu
namun mampukah kau jaga cinta dan setia ini dalam hitungan bulan atau bahkan tahun
padamu gadis belia belahan hati....mungkin kita mesti memenggal cinta sampai disini
bukan berarti aku ragu padamu.......
semua ini dikarenakan ruang dan waktu.....
biarlah waktu mengubah segalanya.........
menjadikan kita dewasa dalam melangkah.....
biarlah waktu yang menuntun dirimu........
agar lebih mengerti makna cinta sesungguhnya

Celoteh Anak Pinggiran

Entah harus darimana kumulai ketika setiap kata yang terangkai hanya berupa barisan kata tanpa makna

Tahukah kau ....Wahai sahabatku....Teman terbaikku.....
Disini...ditempat ini .....
Kita berkumpul bersama bercerita dan tertawa diiringi alkohol pelepas dahaga
Namun tahukah kau sahabatku.....teman terbaikku
Mungkin ceritaku ....komentarku...pengaruh alkohol dan asap rokok
Mungkin kalian mengatakan aku mabuk ...Yahhhh.......Aku mabuk....sama seperti kalian
Alkohol telah merubah alur darahku dan asap rokok membuka imaji ku
Mempertemukanku pada sebentuk jati diri remang namun nyata
Tahukah kau sahabat teman terbaikku...........
Malam ini di tempat ini emosi senang dan duka berbaur padu bebas lepas tanapa ikatan
Namun tahukah kau sahabatku teman terbaikku
Adakah terlintas dibenak kalian...apa yang kita lakukan ini salah...
Apa yang kita lakukan ini menipu rasa hati dan jiwa yang sesungguhnya
Aku telah mabuk alkohol dan asap rokok
Dalam mabuknya aku...kulihat kepingan jiwa terbang menggapai asa
Melihat apa yang tak dapat aku lihat dalam kesadaranku
Mendengar apa yang tak dapat di pahami oleh celoteh sebentuk raga
Keheninganpun mulai menyelimuti suasana
Raga demi raga terkulai lemas bicara melantur dan akhirnya tertidur
Sunyi..semua sunyi hanya aku yang terjaga dari buaian mimpi indah kadang menakutkan
Aku tahu apa yang kulakukan ini salah namun inilah kabahagian yang dinilai dari segi materi
Satu bentuk jati diri nampak diantara kebodohanku

Penantian

Sandarkan peluh hati dipelukan bumi bagai seorang ibu.

Ditanah yang basah dingin dan gelap disana kukan nantikan bagaikan rindu sang kekasih.
Di pelukmu ku ikhlas di pelukmu ku damai di pelukmu ku haru biru.
Ku nantikan utusanMu datang menjemput dari segala munafik yang kurasa.
Pagi telah lewat malam pun masih menunggu sekarang senja merasa kubersujud padaMu ku ikhlaskan diriku datang memelukMu

Seharusnya

Semakin lama kucoba rentangkah hati

Mengayuh rasa yang tiada menetu
Harapkan Cinta datang menghampiri bersama bayu malam
Seharusnya terwujud keinginan hati.....................
Seharusnya kutemukan tempat berlabuh.............
Semua terjadi karena getar asmara
Ingin kumiliki cintamu selamnya
Namun keraguan lelahkan diri
Seharusnya kau kumiliki..................................
Seharusnya ada kisah antara kita....................
Seharusnya kau ada disisiku saat ini...............
Namun keraguan lelahkan diriku

Disinilah Kasihmu

Mengapa terlalu jauh kau Melangkah

Sedang kakimu mulai melemah
Berhentilah pada terminal hatiku
Karena disinilah kasihmu
Mengapa terlalu jauh kau berlayar
Sedang langit tak berujung
Turunkan sauhmu pada dermaga hatiku
Karena disinilah kasihmu
Mengapa terlalu jauh kau terbang
Sedang sayapmu kian terluka
Hinggaplah pada sangkar hatiku
Karena disinilah kasihmu
Dengan segala cinta yang ada


          ""Kutipat dari sebuah Artikel Puisi""

Resahku

Aku tak tahu.........

Mengapa aku harus jatuh cinta padamu
Jarak dan perbedaan antara kita begitu nyata
Aku masih termenung.....
Anganku kembali melayang pada seraut wajah yang menggoda
Kehadiranmu.....
Tenggelamkan diri dalam pagutan pesona asmara
Sejukan hati yang kering kerontang
Akh..........................................................
Andai aku tak terlanjur punya cinta untuknya.....
Andai aku tak terlanjur punya rindu untuknya....
Mungkin tak akan kurasa hati yang gulana

Indonesiaku Terpuruk

Bumi ini telah lusuh dan kotor

Dipenuhi debu sampah dan darah
Indonesiaku yang dulunya damai
Indonesiaku yang dulunya tentram
Berubah menjadi keresahan yang menakutkan
Betapa malang nasibmu Indonesiaku
Betapa tragis perjalanan hidupmu Negriku
Sungguh tak dapat dibayangkan nasibmu Indonesiaku
Lepas dari cengkraman harimau masuk dalam perangkap buaya
Wahai para elit politik......
Wahai para pejabat teras.....
Wahai para praktisi hukum....
Tak dapatkah Kalian menghargai jasa para pahlawan
Tak dapatkah Kalian memahami rentang kokoh sayap garuda
Tak dapatkah Kalian memahami arti Merah Putih
Yang telah membebaskan negeri ini dari kaum penjajah
Menjadikan Indonesia negara merdeka yang berdaulat
Sungguh tak dapat di bayangkan nasibmu Persadaku
Dihadapanmu kerancuan kata diperlihatkan
Bicara menuding menjatuhkan lawan lalu menguras kekayaan negara
Wahai para elit politik....
Wahai para pejabat teras...
Wahai para praktisi hukum..
Hentikanlah pertikaian diantara kalian
Hentikanlah suara sumbang atas nama kepentingan rakyat
Suara dan aksimu telah telah memecahkan kesatuan yang ada
Sadarkah Kalian...Negri ini menangis air mata darah
Meratapi beban sarat karena ulah kalian
Luka masa silam yang masih membekas belum juga sembuh
Namun Kalian menambah luka baru di tubuh Pertiwi
Kalian hanya mampu berdebat dan berdebat
Hanya untuk memperebutkan tampuk kekuasaan
Lalu menguras dan menguras harta negara
Semua ini Kalian lakukan atas nama Rakyat
Mana Buktinya....mana......................
Rakyatlah yang menderita atas ulah Kalian
Sadarkah Kalian negara ini cacat dan terpuruk
Tubuh Indonesia telah tercabik-cabik
Sungguh tak dapat di bayangkan nasibmu Tanah Airku
Indonesiaku kini terpuruk.

Dua Sisi

Ini adalah melodrama singkat anak manusia mencari sebentuk arti dalam perjalanan hidupnya


Sisi I : Aku lelah...aku penat
Aku perlu istirahat walau sejenak
Sisi II: Istirahat katamu !
Kita baru saja memulai perjalanan ini belum juga ada seperempat jauhnya dari rumah kita kau selalu mengeluh minta istirahat. Aku tak ingin perjalanan ini sia-sia dan tanpa hasil.
Sisi I : Tapi aku lelah...aku penat
Sisi II: Lihatlah!....disana ada sebuah dusun. Disana akan kita dapati apa yang kita cari selama ini kitalepaskan segala penat dan lelah.
Sisi I : Aku tak yakin...aku sanksi! Kau pun tahu banyak tempat kita kunjungi namun kenyataannya tak satu pun kita temui.
Sisi II: Mengapa kau begitu pesimis. Berilah sedikit rasa optimis dalam dirimu.Ingat..kita ini satu tubuh satu jiwa dan satu tujuan.Yang kita cari bukan untuk siapa-siapa untuk kamu..juga untuk aku. Kamu pikir aku senang dengan keadaan ini aku jenuh...aku muak dengan keadaan ini. Saudaraku mari kita lanjutkan perjalanan ini kita menuju sebuah dusun didepan mata kan kita raih setitik asa sebelum terlambat harus kita dapati sebelum malam menjelang.

Dua sisi berjalan tertatih menahan rasa sakit telusuri jalan berliku penuh kerikil dan semak berduri.

Sisi I : Saudaraku kita telah sampai tiada dusun disekitar sini kita telah tertipu fatamorgana dunia. Saudaraku apa yang kita lakukan selanjutnya
Sisi II: Entahlah.. telah banyak upaya kita lakukan namun kegagalan sering kali kita jumpai.
Sisi I : Aku tak sanggup melanjutkan perjalanan ini lebih baik kau saja yang melanjutkannya.
Sisi II: Aku takan pergi tanpa dirimu,Saudaraku! Biarlah kita diami tempat ini bersama Biarlah sang waktu menentukan nasib kita.

Lakon

Sebuah lakon mulai terpampang penonton tertawa penonton menangis.

Sebuah hati mulai merasa semuanya bahagia semuanya sedih.
Sebuah lakon yang lucu namun tak lucu menangis dan tertawa selalu berpadu.
Aku bagai wayang namun dalang bagai pecundang namun pemenang.
Itulah kurasa namun ragu merebak sungguh pun kurasa hal itu sesaat.
Sebuah lakon mulai terpampang lakon yang remang namun terang tak tahu lagi bagaimana memahami diri terseret arus gelombang lalu hanyut sang lakon pun tetap menjadi badut menjadi satria tetap menjadi brahmana.

Maafkan Aku

Entah.......apa yang harus kulakukan tuk redakan gejolak rasa hati dan jiwa

Semua berawal dari tatap indah binar matamu
Semua berawal dari senyum manis yang menggoda
Dan semua berawal dari sikap lembut terhadapku
Dan semua berawal di tempat ini.
Sungguh aku malu ..................
Aku telah tertipu oleh binar indah matamu
Aku telah tertipu oleh manis senyummu
Aku telah tertipu sikap lembutmu.
Kini semua telah berubah..........
Kau dan aku telah berubah
Kesalmu padaku kuterima
Kecewamu padaku kuterima
Persahabatan kau dan aku pun telah terbatas
Maafkan aku wahai sahabat belia
Aku telah salah menilai tentan semua ini
Aku telah tertipu oleh rasa hati dan jiwa yang bermain indah dalam anganku

                                 Untukmu yang disana
Riang ku tak terbilang kata saat seulas senyum nampak di rona bibir

padamu wahai sebentuk rasa sebentuk hati sebentuk jiwa.................
adakah kau merasakan juga sebentuk raga yang bersukaria pada seulas senyum
sejuknya seulas senyum hilangkan dahaga walau sejenak
inilah saat terindah walau ku tak tahu adakah maaf darimu wahai gadis belia
inilah saat terindah dan berharap kau memaafkan diriku wahai gadis belia
diatas pusara cinta sebentuk raga berdendang riang diantara pohon cinta
sebentuk rasa hati dan jiwa ucapnya pada sebentuk raga....................
bahagiamu adalah bahagiaku
hisaplah semerbak aroma kasih hingga memenuhi rongga tubuhmu
rasakan sejuknya cinta yang mengalir diantara darahmu dan denyut jantungmu
itu adalah kesempatanmu karana kau tak pernah tahu kapan terulang

Sabtu, 09 Januari 2010

Pusara Cinta

Ku naikan bendera setengah tiang tanda berduka

Disini....dibawah pohon cinta
Telah terkubur sebentuk rasa hati dan jiwa
Selamat tinggal sebentuk rasa hati dan jiwa ucap ragaku
Mungkin ini tempat terindah merangkai kehampaan cinta
Mungkin sebaris asa tergapai dalam pusara cinta
Mungkin serpihan rasa hati dan jiwa kembali utuh walau tak menyatu pada raga
Bunga Cinta tebarkan aroma kasih diatas pusaraku
Yang tertinggal hanya sebentuk raga bersukma tak berjiwa
Yang tertinggal hanya sebentuk raga bernyawa tak berjiwa
Selamat tinggal sebentuk rasa hati dan jiwa ucap ragaku
Ragaku tak lagi menangis karena jiwaku telah terkubur
Ragaku tak lagi tersenyum karena rasaku telah tertanam
Selamat tinggal...........Selamat berpisah.......wahai rasa hati dan jiwa
Biarlah aroma kasih membuktikan ketulusan cinta sebentuk raga pada dunia
bayang samar wajah semakin nyata di pekatnya mega
tak bergegas sedikit pun dari ingatan
lalu ku coba hempaskan kenangan semu
seakan tepatri oleh cinta semusim..........
akankah semua berlalu walau ragu kian merebak
diantara siang dan malam................
saat pelangi nampak diantara rintik hujan
seulas senyum manis nampak diantara warna

dimanakah cinta berada









" You may go,but please don't take my heart away"